Alfin (2019) TINJAUAN YURIDIS TERHADAP ORANGUTAN YANG DIJADIKAN SEBAGAI OBJEK EKSPLOITASI SEKSUAL MENURUT UNDANG - UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS DHARMAWANGSA.
|
Text
COVER_15110134.pdf Download (67kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK_15110134.pdf Download (120kB) | Preview |
|
|
Text
KATA PENGANTAR_15110134.pdf Download (159kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI_15110134.pdf Download (201kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I_15110134.pdf Download (615kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II_15110134.pdf Download (174kB) | Preview |
|
Text
BAB III_15110134.pdf Restricted to Registered users only Download (782kB) |
||
Text
BAB IV_15110134.pdf Restricted to Registered users only Download (168kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA_15110134.pdf Download (143kB) | Preview |
Abstract
Salah satu contoh satwa yang mulai langka dan harus dilindungi di Indonesia adalah orangutan. Orangutan sangat penting bagi kehidupan manusia, orangutan juga sebagai pemelihara hutan.. Di samping itu orangutan juga terancam perburuan. Orangutan ditangkap untuk dijadikan binatang peliharaan bahkan ada yang mengeksploitasinya sebagai mata pencaharian. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah Faktor apa saja yang menyababkan Orangutan di jadikan Pekerja Seks Komersial. Bagaimana sanksi hukum bagi pelaku yang menjual orangutan untuk di jadikan Pekerja Seks Komersial. Bagaimana upaya hukum yang dilakukan pemerintah dalam melindungi orangutan dari obyek ekspolitasi Faktor yang menyebabkan orangutan di jadikan pekerja seks komersial adalah : Semakin meluasnya eksploitasi dan perdagangan satwa tanpa adanya tindakan, Ringannya hukuman yang dijatuhkan dalam kasus-kasus eksploitasi dan perdagangan satwa merupakan satu penyebab tingginya tindak eksploitasi dan perdagangan satwa liar yang dilindungi di Indonesia. Aktifitas seks orangutan juga memiliki nilai jual karena di media masa banyak juga yang mengekplor seks orangutan, bisa berbentuk iklan, dan gif, video. Seks orangutan menjadi bernilai jual atau komoditi dalam masyarakat postmodern yang sedang dirasuki budaya informasi dan konsumsi ini sesuai dengan teorinya foucault dalam seks dan kekusaan. Sanksi hukum bagi pelaku yang menjual orangutan untuk di jadikan pekerja seks komersial adalah Adapun sanksi pidana terhadap eksploitasi satwa diatur dalam Pasal 40 ayat Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang berbunyi : “barang siapa dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 33 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Orangutan, Objek Eksploitasi Seksual |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1-Hukum |
Depositing User: | deri derii siregar |
Date Deposited: | 23 Mar 2020 04:22 |
Last Modified: | 21 Apr 2020 03:47 |
URI: | http://repository.dharmawangsa.ac.id/id/eprint/140 |
Actions (login required)
View Item |