Hamdani, T. Rian (2019) TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA KESUSILAAN TERHADAP ANAK YANG DILAKUKAN DALAM LINGKUNGAN KELUARGA SEDARAH (INCEST) (STUDI PUTUSAN NO.28/PID.B/2013/PN.MEDAN). Skripsi thesis, UNIVERSITAS DHARMAWANGSA.
|
Text
COVER_15110083.pdf Download (47kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK_15110083.pdf Download (119kB) | Preview |
|
|
Text
KATA PENGANTAR_15110083.pdf Download (158kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI_15110083.pdf Download (159kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I_15110083.pdf Download (800kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II_15110083.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
BAB III_15110083.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text
BAB IV_15110083.pdf Restricted to Registered users only Download (201kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA_15110083.pdf Download (87kB) | Preview |
Abstract
Adanya kasus incest yang dilakukan oleh seorang ayah terhadap anaknya yang terjadi di Indonesia dapat dianggap sebagai salah satu indikator buruknya kualitas perlindungan anak. Keberadaan anak yang belum mampu untuk hidup mandiri tentunya sangat membutuhkan orang-orang sebagai tempat berlindung. Tindak pidana incest merupakan perbuatan yang tidak bermoral dan merupakan ancaman terhadap anak yang merupakan sebuah korelasi keluarga menjadi korban dari pelampiasan seks keluarganya sendiri, dalam hal ini ayah kandungnya sendiri. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah faktor utama penyebab terjadinya tindak pidana kesusilaan dalam hubungan sedarah (incest). Dan upaya penanggulangan terhadap tindak pidana incest terhadap anak dan sanksi hukum bagi pelaku incest terhadap anak dalam putusan hakim. Penyebab terjadinya incest sangat beragam. Ada karena faktor internal ada juga karena faktor eksternal yaitu faktor internal berupa rendahnya pendidikan dan ekonomi, alkohol, kurangnya pemahaman terhadap agama, peranan korban dan faktor eksternal berupa lingkungan dan tempat tinggal. Upaya penanggulangan terhadap tindak pidana incest terhadap anak yaitu dilakukan upaya perventif yaitu upaya penanggulangan yang lebih dititikberatkan pada pencegahan kejahatan yang bertujuan agar kejahatan itu tidak sampai terjadi. Dan upaya represif adalah upaya yang dilakukan oleh aparat penegak hukum, berupa penjatuhan atau pemberian sanksi pidana kepada pelaku kejahatan, dalam hal ini dilakukan oleh kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan Lembaga permasyarakatan. Sanksi hukum yang diberikan hakim dalam putusan berupa menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 10 (sepuluh) tahun dan denda sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dengan apabila denda tidak dibayar, diganti dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan; Untuk mencegah terjadinya tindak pidana incest sangat diperlukan peran aparat penegak hukum agar jika terjadi suatu tindak pidana incest hendaknya masyarakat harus tanggap dan berusaha mengambil tindakan dan melaporkan kepada pihak yang berwajib
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tindak Pidana Kesusilaan, Anak, Keluarga Sedarah (Incest) |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1-Hukum |
Depositing User: | deri derii siregar |
Date Deposited: | 23 Mar 2020 04:53 |
Last Modified: | 21 Apr 2020 04:11 |
URI: | http://repository.dharmawangsa.ac.id/id/eprint/144 |
Actions (login required)
View Item |